BAB
I PENDAHULAUAN
A.
Latar
belakang.
Perkembangan
sarung tangan pada saat ini sangatlah pesat seiring dengan munculnya para
desainer baru. Karena kita dapat melihat dari model-model desain terbaru. Dalam
era global ini, industri hkususnya sarung tangan tidaklah hanya di tujukan
untuk memenuhi kebutuhan komoditi domestik tetapi juga menjadi komoditi
internasional yang dapat terekpor, yang cukup potensial karena mengingat pasar
internasional yang lebih besar berdaya
beli yang sangat tinggi sehingga mampu mengubah pendapatan negara maupun
industri yang bergelut di bidang
pembuatan sarung tangan.
Produk
sarung tangan yang dapat bersaing di pasar global tentunya adalah produk yang
berkualitas tinggi yang mengedepankan berbagai aspek-aspek yaitu dari aspek kenyamanan
dalam pemakaian, ketahan dalam penggunaan, kesehatan, dan aspek lainnya,dan
semuanya di tinjau untuk kepuasan pelanggan.
Banyaknya
produk-produk sarung tangan sehingga banyak pula berbagai macam jenis dan
desainnya, seperti sarung tangan golf, sarung tangan fashion, sarung tangan
kiper, dan lain sebagainya, yang mana di sesuikan dengan aktiftasx.
B.
Tujuan
dan manfaat.
1.
Tujuan dari praktek
pembuatan sarung tangan ini adalah :
1.
Untuk mengetahui
pembuatan sarung tangan sesui dengan model dan desainnya.
2.
Untuk mengetahui
pembuatan pola sarung tangan
3.
Mengetahui secara
teknis jenis-jenis sarung tangan dan bagian-bagiannya dan meningkatkan
mahasiswa dalam pengetahuan sarung tangan.
2.
Manfaat dari praktek
pembuatan sarung tangan ini adalah :
1.
Menambah dan menunjang
ilmu pengetahuan mahasiswa.
2.
Menambah keterampilan
mahasiswa dalam bidang penbuatan desain dan proses pembuatan sarung tangan
serta dapat saling meningkatkan kerja sama
antara mahasiswa maupun mahasiswa dengan dosen.
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
sarung tangan
Menurut
Gunarto dan D. Sutanto (1980), bahwa orang memiliki sarung tangan untuk
melindungi tangan dan sebagai pelengkap busana.
Menurut
Anonimus (1984) model sarung tangan antara lain adalah sarung tangan yang
mempunyai empat jari terpisah, yaitu jari telunjuk sampai jari kelingking dan satu ibu jari.
Secara
umum sarung tangan adalah sebuah pelapis atau pelingdung jari-jari dan telapak
tangan baik sebagaian maupun keseluruhan dalam melakukan suatu kegiatan
tertentu yang terbuat dari bahan kain, sintetis, atau kulit seiring dengan
perkembangan zaman makan srung tangan
tidak hanya berfungsi untuk melindungi tangan dari hawa panas dan dingin saja
atu sebagai pelindung jari-jari tangan dan telapak tangan dalam melakukan
pekerjaan, tetapi sarung tangan berfungsi sebagai pelengkap busana untuk
memperindah penampilan.
B.
Pengertian
sarung tangan golf
Menurut
Anonimus (1984)sarung tangan golf merupakan sarung tangan yang terbuat dari
kulit atau bahan sintetis yang umumnya di pakai pada tangan kiri dengan model
dan ukuran tertentu dan di gunakan untuk olah raga golf. sedangkan golf adalah cabang olah raga dengan
menggunakan bola kecil untuk di pukul dengan tongkat pemukulke dalam lubang
tiap-tiap rentetanlubang.( Balai Pustaka “ Kamus besar bahasa indonesia”)
C.
Pengertian
sarung tangan fashion.
fashion
berasal dari bahasa inggris, yang artinya cara, kebiasaan, atau mode. menurut
saya sendiri fashion adalah busana yang menentukan penampilan seseorang dalam
suatu acara tertentu, sehingga terlihat berbeda dari sebelumnya.
Perkembangan fashion tidak lepas dari pengaruh informasi.
karena informasi merupakan sarana seseorang untuk bisa mengetahui lebih jelas
tentang fashion. Jadi srung tangan fashion merupakan sarung tangan yang di peruntukan
untuk pelengkap busan dan memeperindah penampilan baik dalam keseharian ataupun
pada saat menghadiri acara resmi dan acara tertentu.
D.
Perbedaan
sarung tangan golf dan sarung tangan fashion.
A.
Sarung tangan Golf.
1.
Sarung tangan golf di
buat hanya sebelah kiri saja.
2.
Pada bagian machi/ pada
bagian antara jari berlubang.
3.
Bahan yang di gunkan
lebih tipis.
4.
Desaiannya yang
bersifat monoton.
5.
Tidak adanya fariasi
ataupun assesoris dan ukuranya yang tertentu.
6.
Di gunakan untuk olah
raga golf dan di gemeri oleh para pemain olah raga golf
B.
Sedangkan sarung tangan
fashion.
1.
Sarung tangan fashion
di buat satu pasang/ sebelah kiri dan kanan.
2.
Model, desain dan
bentuknya bermacam-macam.
3.
Bahan yang di gunakan
lebih tebal.
4.
Terdapat assesoris.
5.
Ukurannya yang
berfariasi di sesuikan dengan permintaan konsumen dan keserasian pada busana.
6.
Bisa digunakan
sehari-hari sebagai pelengkap busana.
7.
Warna bahan yang sangat
mencolok / menarik perhatian.
E. Skema pembuatan sarung tangan.
E. Skema pembuatan sarung tangan.
- persiapan alat dan bahan
- desain
- pembuatan pola
- pengemalan pola pada bahan
- pemotongan bahan
- perakitan
- finishing
A.
Persiapan
alat dan bahan
-
Adapun alat untuk
pembuatan desain antara lain:
1.
Pinsil mekanik
2.
Penghapus dan
Penggaris.
3.
Cutter
4.
Lem kertas.
5.
Kertas malaga.
-
Alat untuk membuat
produk sarung tangan antar lain :
1.
Gunting
2.
Mesin jahit dan jarum
jahit.
-
Bahan merupakan inti
dari prduksi, oleh karenanya persiapan bahan adalah hal paling penting yang harus di penuhi, dalam
pembuatan sarung tangan bahan yang di butuhkan adalah kullit glace, karena
kulit ini struktur kulitnya yang begitu lemas dan tidak kaku sehingga sangat
baik untuk bahan pembuatan sarung tangan sedangkan bahan pembantu antara lain :
1.
Lem fox
2.
Lem kertas/ lem putih.
3.
Lem latex
4.
Karbon milimeter.
5.
Kertas malaga.
6.
Kulit glace
7.
Benang nilon.
8.
Velcro atau perekat.
B.
Desain.
Desain
sarung tangan golf telah di tentukan oleh dosen mata kuliah, sedangkan desain
sarung tangan fashion di desian oleh
para mahasiswa sendiri yang telah berkonsultasi dengan dosen ataupun dengan
asdos yang selalu membimbing kami.
C.
Pembuatan
pola.
1.
Pembuatan
pola dasar di ukur menurut sisitem ukuran standar sarung tangan
SIZE
DIMENSION IN/MM
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
P
|
Q
|
R
|
S
|
|
21
|
23
|
20
|
21
|
26
|
26
|
21
|
20
|
23
|
81
|
57
|
30
|
30
|
72
|
218
|
187
|
77
|
116
|
49
|
31
|
22
|
23
|
21
|
22
|
27
|
27
|
22
|
21
|
23
|
81
|
51
|
31
|
30
|
77
|
225
|
199
|
77
|
118
|
55
|
29
|
23
|
24
|
21
|
23
|
28
|
28
|
23
|
21
|
24
|
83
|
59
|
31
|
30
|
81
|
226
|
200
|
77
|
119
|
51
|
30
|
24
|
25
|
23
|
24
|
28
|
28
|
24
|
21
|
24
|
84
|
60
|
32
|
30
|
81
|
232
|
206
|
77
|
122
|
53
|
34
|
25
|
26
|
23
|
24
|
29
|
29
|
24
|
23
|
26
|
87
|
61
|
33
|
30
|
82
|
235
|
210
|
77
|
124
|
56
|
40
|
26
|
26
|
24
|
25
|
30
|
30
|
25
|
23
|
26
|
87
|
61
|
34
|
30
|
82
|
240
|
216
|
77
|
127
|
56
|
35
|
SUMBER. PT. Adi Satrio Abadi, th 2004
2.
Sisitem
standar ukuran ibu jari
SIZE
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
B
|
117
|
56
|
55
|
55
|
78
|
19
|
119
|
88
|
56
|
56
|
79
|
20
|
121
|
90
|
58
|
56
|
80
|
21
|
129
|
92
|
60
|
61
|
88
|
22
|
132
|
93
|
63
|
61
|
89
|
23
|
135
|
94
|
64
|
63
|
90
|
34
|
138
|
96
|
64
|
63
|
91
|
25
|
143
|
98
|
68
|
63
|
92
|
26
|
145
|
102
|
70
|
64
|
93
|
SIZE
STANDAR IBU JARI IN/MM
SUMBER. PT. Adi Satrio Abadi, th 2004
3.
Bagian
pola dasar
Gambar
1. Pola dasar omo / body
Gambar 2. Pola dasar machi Gambar 3.
Pola dasar ibu jari
D.
Pengemalan
pola pada bahan
Pada proses pengemalan pada bahan harus
memperhatikan kemuluran dan keteganggan kulit. Serta pada saat menggris posisi
tinta perak harus benar tegak urus agar presisi dan pas sesui dengan poa jadi
srung tangan.
E.
Pemtongan
bahan.
Bahan
yang telah di mall. Kemudian di potong dengan gunting, sebenarnya pada suatu
perusahaan besar, ada alat untuk pemotongan yaitu dengan alat mesin pres/mesin potong,caranya
cukup dengan menaruh kuit pada bagian alat tersebut, makan dengan di tekan
tobol pada mesin pres maka kulit akan terpotong hingga ukuran pemotongannya di
sesuikan dengan model,size/ ukuran serta kualitasnya,baik pemotongan pada
bagian omo, machi, dan bagian ibu jari.
F.
Perakitan.
Perakitan
yang di maksud di sini adalah menjahit dari setiap komponen-komponen sarung
tangan agar menjadi satu. adapun perkiitan sarung tangan di muai dari tahap :
1.
Jahit
fantasi.
Jahit
fantasi yang di maksud adalahjahi yang hanya berfungsi sebagai haiasan pada
sarung tangan khususnya pada sarung tangan fashion. Biasa jahit fantasi ini
terdapt pada bagian pungung atau jari.
2.
Sambung
omo.
Omo
A dan omo B di sambung pada umumnya jika bagian body di bagi dua yaitu bagian
bawah/ telapak tangan dan bagian atas / punggung, dengan tanda yang ada tiras
jahit harus lurus 1,5 mm,jahitan harus sesui dengan working instruction sheet.
3.
Sambung machi.
Machi
A dan machi B di jahit jahitan tersebut harus lurus dengan tanda-tanda yang
teah di tentukan dan stik jahitan tidak bolah sampai meoncat yang mana jahitan
harus sesui dengan working instruction sheet.
Pola
machi
|
Jahitan
|
Gambar 1. Sambung machi.
4.
Pasang
ibu jari.
Cara
mememasang ibu jari pada omo/ body
dengan cara di lem menggunakan lem latex, lekatkan setelah lem kering hingga
hindarkan kekerutan pada saat menyatukannya, dan di jahit perlu di ketahui
tiras jahitan 1,5 mm dari tepi jarak jahitan 1 dan 2 mm, dan jjahitan tidak
boleh bergelombang dan saling tindih.
Body ibu jari
|
jahitan
|
Gambar 2. Pasang ibu jari
5.
Pasang
machi.
Pasang
machi antar A dan B harus benar-benar seimbang, lem bagian tepi machi tersebut
dan juga pola jari – jari pada omo, setelah itu rekatkan machi dengan pola jari
–jari. Perhatiakn titik persilangan antara machi berada di tengah ujung pola
setiap jari, dan bertemunya 4 machi akan
membentuk ( U terbalik ) dan tiras jahitan 1,5 mm dari tepi, jahitan tidak
boleh melompat atau saling tindih, setelah gunting ujung machi agar terlihat
pas di ujung jari. Lihat pada gambar ini :
Bagian
yang di gunting
|
Pola
jari
|
jahitan
|
Pola
machi B
|
Pola
machi A
|
Gambar
3. Pasang machi.
6. Lipat omo/ body
Lipat
omo/ body pada umumnya jahit stik balik, karena untuk mempermudahkan dalam
proses penjahitannya, jadi pada saat lipat omo jahitannya harus rata dan ujung
jari-jari harus membentuk huruf U
terbalik.
7. Pemasangan velcro /
perekat dan binding
G.
Finishing
Finishing adalah merupakan suatu proses
terakhir dalam pembuatan sarung tangan yaitu merapikan komponen-komponen yamg
meliputi
1.
Membersihkan sisa-sisa
lem baik lem fox atau pun lem latex dengan menggunakan karet crepe.
2.
Dengan membersihkan
bulu berupa sisa-sisa benang dengan cara di bakar.
3.
Pengepakan, guna untuk
menghindari kotoran yg bisa menempel pada sarung tangan, seperti : debu,
air yang menyebabkan kerukan pada sarung
tangan.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam proses pembuatan sarung
tangan dapat di simpukan sebagai brikut :
Ø Proses pemotongan material
baik sarung tangan golf atau pun fashion hrus dilakukan pengecekan pada setiap
tahapa psrose pemotongan sehingga kemungkinan terjadi kesalahan sehingga dapat
dicegah dan diantisipasi
Ø Sruktur bagian pemotongan
terdiri dari beberapa taapan, yaitu : body, machi ,ibu jari, binding dan
velcro/ perekat.
Ø Pemotongan material sarung
tangan dengan cara manual yakni menggunkan gunting, dan pemtongan pola
menggunakan pisau catter.
Ø Dalam proses pengemalan pola pada bahan arus
dengan baik dan benar, sehingga tidak terjadi kesalahan.
B. SARAN
Ø Proses pemotongan merupakan
proses awal yang mempunyai peran penting dalam proses prduksi, oleh karena itu,
kesadaran pentingnya hasil potongan hendaknya benar-benar sesui.
Ø Limbah ( afal ) kulit yang
masih layak sebaiknya di manfaatkan untuk bahan kerajinan atau produk lain
lainnya dengan tujuan mengurangi/menekan pencemaran ligkungan.
Ø Hubungan baik antarsesma
mahasiswa dengan dosen pembimbing dan pihak kampushendaknya di jaga
sebaik-baiknya agar mahasiswa paraktek dengan aman dan nyaman sehingga akan
menimbuh suburkan gairah untuk meningkatkan produktivitas mahasiswa.
Daftar pustaka
Sumber. PT.
Adi Satrio Abadi, th 2004
Sumber. “Laporan Magang
Desain Dan Proses Pembuatan Sarung Tangan” AKADEMIK TEKNLOGI KULIT YOGYAKARTA
Oleh Drs. Sutopo, M.Sn.
Tugas akhir “teknik
pemotongan material srung tangan “oleh,
EKO PRONO ROHMAD, 2011.
LAMPIRAN 1,
sarung tangan golf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar